Upaya mewujudkan ketahanan pangan terus digalakkan di Kabupaten Landak. Salah satunya melalui pemantauan progres tanaman jagung yang dilakukan secara intensif di lima titik lokasi pertanian di Desa Tunang dan Desa Garu, Kecamatan Mempawah Hulu. Kegiatan ini dilakukan pada Jumat (11/4/2025) oleh jajaran kepolisian bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan kelompok tani setempat.
Titik pertama kunjungan berada di lahan milik Kelompok Tani (Poktan) Basule I, Desa Garu. Jagung di lokasi ini ditanam sejak Februari 2025 dan kini telah mencapai tinggi lebih dari 150 cm, bahkan sebagian mulai berbuah. Meski pertumbuhan positif, petani masih menghadapi tantangan berupa serangan hama penggerek daun.
Selanjutnya, di Poktan Nyimpuk, Desa Tunang, tanaman jagung yang ditanam sejak Maret sudah mencapai tinggi 80 hingga 100 cm. Serangan ulat tercatat sebagai kendala utama, meskipun perawatan seperti pemupukan dan pengendalian gulma rutin dilakukan.
Sementara di tiga titik lainnya—dua di Desa Garu dan satu lagi di Desa Tunang—terdapat tanaman jagung yang baru mulai tumbuh dan lahan yang sedang disiapkan untuk penanaman April ini. Rata-rata tinggi tanaman di lokasi tersebut baru mencapai 5–7 cm, namun sejauh ini tidak ditemukan adanya gangguan hama.
Kegiatan pemantauan ini turut dihadiri Pamatwil Kecamatan Mempawah Hulu AKP Roberd Suryanto, IPTU Julius Kartono, Bripka Riswantoro selaku Polisi Penggerak Ketahanan Pangan Polsek Mempawah Hulu, PPL Mus Muliadi, serta para ketua kelompok tani setempat.
AKP Roberd Suryanto menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para petani dalam mendukung swasembada pangan. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga membutuhkan sinergi seluruh pihak, termasuk aparat dan masyarakat.
“Polri siap memberikan pendampingan dan dukungan di lapangan. Kami ingin memastikan bahwa program-program strategis seperti ini bisa berjalan dengan baik dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Roberd.
Senada dengan itu, PPL Mus Muliadi menyebutkan bahwa pihaknya terus aktif memberikan pendampingan teknis kepada petani. Mulai dari pola tanam, pemupukan hingga pengendalian hama secara terpadu.
“Secara umum, pertumbuhan tanaman jagung cukup menggembirakan. Meski ada kendala di lapangan, kami terus memberikan arahan agar produktivitas tetap optimal,” jelasnya.
Program ini menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan solusi bagi ketersediaan pangan lokal, sekaligus memperkuat kemandirian petani di daerah.
Sumber : Humas Polres Landak
Publisher : Darius Tarigan
Tidak ada komentar
Posting Komentar