Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melakukan perbaikan jalan dan jembatan strategis menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah untuk mendukung mobilitas warga dan distribusi logistik. Program ini didanai melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari berbagai perusahaan dan tokoh masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Rahadi, ST., MT., menjelaskan bahwa total dana yang terkumpul mencapai Rp275 juta. Dana ini berasal dari enam perusahaan, termasuk PT. Kalimantan Agro Pusaka, Harita Group, dan Bank Kalbar. Selain dukungan finansial, tokoh masyarakat juga turut berkontribusi dengan menyumbang material atau tenaga.

Jalan utama yang diperbaiki adalah Jalan Sukadana – Teluk Batang, yang sering digunakan saat arus mudik. Proses perbaikan menggunakan batu balok dan Lapisan Pondasi Bawah (LPB), dengan total material lebih dari 140 Dump Truck (DT). Selain itu, dua jembatan darurat dibangun di Bengkel Acok dan Sungai Jambu.

Rahadi menambahkan bahwa pengerjaan dilakukan secara padat karya dengan pengadaan alat berat dan bahan bakar untuk memastikan efisiensi dan transparansi anggaran.

Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, memberikan piagam penghargaan kepada perusahaan dan tokoh yang telah berkontribusi dalam program ini. Romi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk keberhasilan pembangunan infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

“Pembangunan ini bertujuan mempermudah distribusi hasil pertanian dan aktivitas ekonomi masyarakat. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerjasama di sektor lain, seperti pendidikan dan pelayanan publik,” ujar Romi. Kamis (17/4/2025).

Romi juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor, terutama dalam upaya meningkatkan infrastruktur dasar yang langsung menyentuh kepentingan publik.

Menurutnya, program perbaikan jalan dan jembatan ini juga merupakan bagian dari strategi jangka pendek Pemkab Kayong Utara dalam rangka pengendalian inflasi, mempermudah distribusi kebutuhan pokok, dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

“Jalan yang baik akan mempermudah petani membawa hasil panennya, nelayan bisa menjangkau pasar lebih cepat, dan masyarakat bisa bersilaturahmi dengan aman dan nyaman saat lebaran. Inilah esensi pembangunan yang berpihak pada rakyat,” tambah Romi.

Ke depan, Pemkab Kayong Utara berkomitmen untuk memperluas cakupan pelaksanaan TJSL ke sektor lain, seperti pendidikan vokasi, pelatihan kerja, dan peningkatan kualitas layanan publik lainnya.

Sumber : Prokopim Setda KKU
Publisher : Darius Tarigan