Komitmen Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat dalam mendukung peningkatan ekspor terus menunjukkan hasil positif. Selama triwulan pertama tahun 2025, lembaga ini berhasil menyertifikasi lebih dari 58 ribu ton komoditas unggulan Kalbar yang dikirim ke berbagai negara tujuan.

Kepala Karantina Kalbar, Amdali Adhitama, mengungkapkan bahwa produk-produk tersebut didominasi oleh kelapa bulat serta turunan kelapa sawit seperti Palm Kernel Expeller dan Palm Kernel Meal. Total nilai ekspor dari komoditas yang telah disertifikasi itu mencapai angka Rp561 miliar.

“Ini menunjukkan tingginya potensi Kalimantan Barat dalam mendukung ketahanan pangan dunia sekaligus menyumbang devisa bagi negara. Tentu, keberhasilan ini tidak lepas dari peran seluruh pihak, termasuk para pelaku usaha yang semakin aktif melakukan ekspor,” ujar Amdali.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kemudahan layanan ekspor, Karantina Kalbar terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanannya. Salah satu terobosan yang kini dijalankan adalah digitalisasi layanan melalui sistem permohonan daring.

Melalui platform registrasi.karantinaindonesia.go.id, para eksportir kini dapat mengajukan permohonan tindakan karantina secara online, tanpa harus datang langsung ke kantor. Langkah ini dinilai efektif dalam memangkas waktu dan biaya operasional.

“Dengan layanan online ini, kami ingin mendorong lahirnya lebih banyak eksportir baru dari Kalimantan Barat. Pelayanan yang mudah dan cepat akan memberikan ruang lebih besar bagi pelaku usaha untuk tumbuh,” jelas Amdali.

Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjalin sinergi dan berinovasi demi meningkatkan kontribusi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

“Bersama kita bisa wujudkan Kalbar sebagai daerah penghasil komoditas ekspor yang unggul dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.  (**)