Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengadakan High-Level Meeting (HLM) di Aula Keriang Bandung, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat. Rapat ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., dan dihadiri oleh para kepala daerah se-Kalimantan Barat, termasuk Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, Selasa (11/3/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam mengendalikan inflasi, terutama terkait kestabilan harga dan distribusi bahan pokok. Dalam sambutannya, dr. Harisson menekankan pentingnya strategi 4K—Kelancaran Distribusi, Kelancaran Pasokan, Kestabilan Harga, dan Komunikasi Efektif—untuk mengantisipasi lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan menjelang HBKN.
Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan bahan pokok. Ia menyoroti pentingnya kerja sama dengan pelaku usaha lokal guna menghindari kendala dalam distribusi barang selama periode konsumsi tinggi ini.
Diskusi dalam rapat ini juga mengangkat berbagai tantangan, seperti kendala infrastruktur dalam distribusi logistik dan fluktuasi harga akibat faktor cuaca. Sebagai solusi, para peserta sepakat untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, meningkatkan pemantauan harga pasar, serta mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan pembelian panik.
Bank Indonesia Kalimantan Barat turut memaparkan proyeksi inflasi dan menekankan perlunya langkah mitigasi kolektif guna mencegah lonjakan harga. Rapat ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pemantauan harga secara berkala.
Sekretaris Daerah Kalimantan Barat mengapresiasi seluruh pihak yang hadir, menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Publisher : Darius Tarigan
Tidak ada komentar
Posting Komentar