Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Drs. Alfian, MM, menyampaikan laporan evaluasi kinerja Pj Bupati kepada Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (07/01/2025). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Gedung Inspektorat Jenderal Kemendagri, Jakarta, dimulai pukul 09.40 hingga 10.20 WIB ini dilakukan secara tatap muka dengan agenda utama pemaparan capaian kinerja selama masa jabatan Pj Bupati.

Dalam laporan tersebut, Alfian memaparkan kondisi inflasi di Kabupaten Kayong Utara yang mengalami kenaikan year-on-year dari bulan Oktober hingga Desember 2024. Inflasi yang semula 2,09 pada Oktober meningkat menjadi 2,21 pada Desember. Secara month-to-month, inflasi Desember tercatat naik menjadi 0,48%. Beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti ketimun, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam, dan bawang merah menjadi perhatian khusus. Sementara itu, komoditas penahan inflasi seperti cabai merah kering, pisang, dan jeruk membantu menjaga stabilitas harga.

Alfian menjelaskan bahwa strategi pengendalian inflasi di Kayong Utara mengacu pada pendekatan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Dengan anggaran sebesar Rp10,59 miliar, langkah-langkah seperti operasi pasar murah, bazar telur murah, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah telah dilakukan untuk menjaga keterjangkauan harga. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan bibit cabai, pembinaan peternak ayam petelur, serta sidak pasar untuk memastikan ketersediaan pasokan.

Dalam aspek kelancaran distribusi, pemerintah telah mengoperasikan kapal angkut KM. Banawa Nusantara 133 sebanyak 12 kali untuk melayani wilayah Kepulauan Karimata yang sulit diakses transportasi darat. Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani di 11 titik juga telah dilaksanakan. Sedangkan untuk strategi komunikasi efektif, pemantauan harga kebutuhan pokok serta rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dilakukan secara rutin.

Selain isu inflasi, Alfian juga memaparkan upaya penanganan stunting di Kayong Utara. Pada Desember 2024, prevalensi stunting tercatat sebesar 18,54%, dengan total balita yang telah diukur mencapai 4.125 dari sasaran 8.906 balita. Pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program seperti pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, serta inovasi kegiatan posyandu melalui program Sopo Tahu (Satu Organisasi Satu Posyandu Tambah Upaya).

Alfian menekankan pentingnya penguatan komitmen dalam penanganan stunting melalui pelatihan kader posyandu dan guru PAUD, serta optimalisasi persalinan di fasilitas kesehatan. Upaya ini diharapkan dapat terus menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kayong Utara.

Dalam aspek pelayanan publik, Alfian melaporkan bahwa seluruh perangkat daerah telah memiliki Standar Operasi dan Prosedur (SOP) sebanyak 589 unit. Publikasi standar pelayanan telah dilakukan melalui website perangkat daerah dan Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional (SIPPN). Kabupaten Kayong Utara juga berhasil meraih nilai kepatuhan 87,65 pada 2024, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai nilai 74,66.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan pelayanan publik juga ditandai dengan peresmian Mall Pelayanan Publik oleh Menteri PAN-RB pada 2024. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengoptimalkan fungsi Mall Pelayanan Publik melalui peningkatan kualitas SDM, penerapan standar pelayanan, dan intensifikasi pengawasan.

Mengenai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Alfian menyampaikan bahwa Kayong Utara belum memiliki BUMD. Namun, penyertaan modal pemerintah daerah pada Bank Kalbar terus mengalami peningkatan. Hingga akhir 2024, jumlah penyertaan modal mencapai Rp3,36 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,17 miliar.

Alfian juga melaporkan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kayong Utara menjadi 3,02%, turun sebesar 0,02% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah terus mendorong penguatan sektor ketenagakerjaan melalui pelatihan dan pembinaan tenaga kerja.

Di akhir pemaparannya, Alfian menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami akan terus mengacu pada strategi yang telah dirumuskan serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan", tutup Alfian di hadapan Tim Evaluator Kemendagri.

Sumber : Prokopim Setda KKU
Publisher : Febri Pradana