Mangrove atau yang biasa disebut pohon bakau, merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah pinggir pantai. Secara bahasa Mangrove sendiri memiliki arti semak atau pohon yang tumbuh di daerah rawa beriklim tropis atu subtropis. Di Indonesia sendiri, mangrove banyak tumbuh di kawasan pesisir pantai.

Adapun Manfaat Ekologisnya adalah :
1. Perlindungan pantai dari erosi.
2. Tempat Habitat bagi berbagai spesies ikan, burung, dan hewan lainnya.
3. Penyerapan karbon dioksida dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
4. Pemurnian air laut dan darat.
5. Pencegahan intrusi air laut ke daratan.

Dari Manfaat Mangrove tersebut, Syahrul Ainurrafiq Selaku Aktivis Mempawah Meminta Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Menjadikan Rehabilitasi Hutan Mangrove sebagai Program Strategis Nasional (PSN). Karena menurutnya, Ekosistem Mangrove Sebagai Pelaksanaan Mitigasi Krisis Iklim dan Mewujudkan Program Ketahanan Pangan.

Ia juga menyebutkan ketahanan pangan tersebut tidak hanya dari sektor perikanan, akan tetapi di sektor pertanian juga, karena ratusan hektar lahan sawah yang sudah nonproduktif disebabkan oleh abrasi pantai yang semakin meningkat disetiap tahunnya, dan mengakibatkan air laut masuk di lahan sawah tersebut disaat pasang air laut.

"Kenapa Saya mendorong rehabilitasi hutan mangrove sebagai Program Strategis Nasional. Karena, kata Apik sapaannya, Saya nelihat lahan sawah pertanian padi yang dahulunya masih produktif akan tetapi sekarang sudah nonproduktif. Disebabkan abrasi pantai setiap tahun meningkat," terangnya.

Lebih lanjut Apik membeberkan, banyak pohon mangrove sudah berusia di atas sepuluh tahun yang sudah tidak Efektif dalam menahan gelombang laut dan itu terjadi di Desa Saya Sendiri yaitu Desa Sungai Bakau Kecil.

Dalam hal ini, dia merekomendasikan Konsep Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan Mangrove yang Berbasis Swadaya Masyarakat Setempat. Karena pohon mangrove setelah ditanam perlu adanya perawatan, dan usia tumbuh setelah tanam minimal satu tahun supaya pohon mangrove yang ditanam bisa tumbuh dengan maksimal, dan tidak menjadikan program rehabilitasi hutan mangrove ini sebagai program ceremonial semata dan banyak menghabiskan anggaran. "Tetapi lebih kepada program yang sangat di prioritaskan seperti Program Strategis Nasional," pungkas aktivis Mempawah ini.

Sumber : Izhar
Publisher : Darius Tarigan